PENYULUHAN KAMPUS UKM GANK PKM TAHUN 2025
PENYULUHAN KAMPUS UKM GANK PKM TAHUN 2025
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Narkoba yaitu Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Istilah Narkoba biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama tadi.
Jumlah pengguna narkoba di Indonesia pada awal 2025 masih menjadi perhatian.
Berdasarkan data BNN tahun 2023, terdapat 3,3 juta penyalahguna narkoba di Indonesia. Selain itu, BNN menargetkan prevalensi penyalahgunaan narkoba sebesar 1,7% pada tahun 2025 melalui program P4GN. BNN melaporkan pengungkapan kasus di berbagai wilayah, seperti Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan lainnya, menunjukkan penyebaran yang luas. Generasi milenial dan Gen Z menjadi target utama pengedar narkoba, karena berisiko lebih tinggi terjebak dalam penyalahgunaan.
UKM GANK PKM menyadari pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang cerdas dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, melalui program kerja tahunan divisi preventif, mereka mengadakan Penyuluhan Kampus bagi mahasiswa baru di delapan jurusan Poltekkes Kemenkes Makassar.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengedukasi para mahasiswa tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba, sekaligus memperkuat moral mereka. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat terhindar dari jerat narkoba dan siap menjadi pemimpin masa depan yang dapat melanjutkan perjuangan bangsa.
Gen Z, dengan karakteristik mereka yang melek digital dan berjejaring luas, dapat menjadi garda terdepan dalam kampanye anti-narkoba. Alih-alih menggunakan pendekatan yang kaku dan menggurui, kita bisa memanfaatkan platform digital yang mereka kuasai, seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, untuk menyebarkan pesan. Konten yang dibuat haruslah otentik dan relevan, misalnya melalui video pendek yang kreatif, podcast yang menampilkan cerita nyata, atau tantangan (challenge) positif yang mengajak mereka berpartisipasi. Selain itu, libatkan mereka secara aktif sebagai duta atau pembuat konten, bukan hanya sebagai penonton. Dengan cara ini, Gen Z tidak hanya menerima pesan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menyebarkan kesadaran anti-narkoba di antara teman sebaya mereka dengan cara yang lebih jujur dan efektif.
UKM GANK PKM bergerak untuk mengedukasi dan memberikan arahan untuk mencegah narkoba dan mengetahui bahaya dari narkoba sebagai awal untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba terlebih lagi untuk dilingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar dengan memberikan penyuluhan kampus di delapan jurusan yaitu keperawatan, kebidanan, kesehatan gigi, teknologi laboratorium medis, kesehatan lingkungan, farmasi, fisioterapi, gizi.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari, di hari pertama Senin, terdapat tiga jurusan yaitu (farmasi, kesehatan gigi,kesehatan lingkungan) dan di hari kedua terdapat dua jurusan yaitu (keperawatan, kebidanan) lalu di hari ketiga terdapat dua jurusan yaitu (fisioterapi dan gizi) dan di hari terakhir terdapat jurusan teknologi laboratorium medis.penyuluhan kampus ini bertemakan "Sinergi Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Dalam Membangun Generasi Emas Bebas Narkoba".
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dari setiap jurusan di Poltekkes Kemenkes Makassar. Setelah itu, moderator mengambil alih acara, memandu jalannya kegiatan, dan membacakan tata tertib yang ditampilkan di layar proyektor.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi, dimulai dengan topik pengertian narkoba, jenis-jenisnya, dan faktor-faktor yang mendorong seseorang menggunakannya. Materi kedua membahas bahaya penyalahgunaan narkoba yang diperkuat dengan pemutaran video animasi tentang bahaya sabu. Sebelum masuk ke materi selanjutnya, diadakan sesi ice breaking bernama "Tebak Siapakah Aku," di mana peserta diberi petunjuk seputar jenis-jenis narkoba. Peserta yang berhasil menjawab dengan benar mendapatkan doorprize berupa pulpen dengan logo GANK dan Poltekkes. Sesi ini bertujuan melatih kreativitas dan mencegah kebosanan.
Materi terakhir yang disajikan adalah tentang cara pencegahan dan peran mahasiswa dalam P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba). Setelah itu, sesi tanya jawab dibuka, memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya kepada para pemateri. Peserta yang berani menyampaikan kesimpulan dari materi juga diberi doorprize.
Sebagai penutup, peserta diminta mengisi post-test melalui Google Form yang link-nya dibagikan oleh moderator. Soal-soal dalam post-test ini mencakup seluruh materi yang telah disampaikan. Peserta yang mendapat nilai tertinggi dan menyelesaikan tes tercepat berhak mendapatkan doorprize utama berupa tumbler. Acara kemudian ditutup secara resmi oleh perwakilan HMJ dari masing-masing jurusan.
DOKUMENTASI
Kesehatan Lingkungan
Komentar
Posting Komentar